4 Inovasi yang Dapat Augmented Reality Hadirkan di Dunia Fashion
Dengan adanya 0,81 miliar pengguna augmented reality (AR) di tahun 2021, tidak perlu diragukan lagi jika AR dapat dinobatkan sebagai teknologi terkini yang terus berkembang.
Meskipun banyak orang masih merasa bahwa teknologi ini terkesan futuristik, faktanya, ada banyak kegunaan dari AR yang bahkan telah kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kemampuannya menampilkan grafis berbentuk virtual di dunia nyata, teknologi ini mampu mengubah sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. AR terbukti telah mempermudah kinerja banyak industri, salah satunya industri fesyen.
Mulai dari mencoba item fesyen secara virtual hingga peragaan busana yang digelar secara virtual, berikut adalah 4 inovasi yang dapat AR hadirkan di industri fesyen!
1. Belanja dari rumah
Di tengah masa pandemi ini, beberapa orang merasa bahwa belanja online merupakan aktivitas yang dapat meredakan kepenatan. Namun, tak jarang pula masih ada yang merasa ragu untuk berbelanja online karena mereka tidak dapat melihat produk secara langsung.
Karena itulah, banyak orang jadi menunda untuk membeli produk-produk fesyen yang mereka inginkan. Ada perasaan takut jika nantinya produk yang datang tidak sesuai dengan kualitas yang diharapkan pembeli.
Mungkin tampilan produk dari foto dan video dapat membantu, tetapi kedua media tersebut pun masih membuat pembeli ragu untuk yakin merogoh kocek, apalagi jika harga produk mencapai berjuta-juta.
Untuk meyakinkan pembeli, perlu sesuatu yang dapat membuat mereka percaya diri sehingga mereka akhirnya membeli produk. Untungnya, AR dapat mengatasi masalah tersebut. Bahkan, 56% pembeli merasa bahwa AR dapat membuat mereka lebih percaya diri mengenai kualitas sebuah produk.
ASOS, sebuah perusahaan fesyen besar asal Britania Raya, membangun sebuah sistem AR yang dinamakan “See My Fit” untuk mempromosikan item-item fesyen terbarunya di kala masa lockdown merajalela.
Sistem tersebut dapat memetakan pakaian-pakaian terhadap figur model-model dengan tampilan yang nyata. Selain itu, sistem ini pun dapat menyesuaikan ukuran dan potongan dari masing-masing pakaian.
Untuk menjangkau berbagai pembeli, ASOS juga menyediakan 16 model berbeda dengan tipe badan, usia, etnis untuk simulasi yang lebih jelas dan realistis.
Brand fesyen global lainnya, Rebecca Minkoff, juga memanfaatkan AR di halaman produknya. Pembeli dapat melihat versi virtual dari handbag mereka dengan meletakkannya di depan pembeli menggunakan perangkat smartphone maupun tablet.
Hasilnya pun tidak kalah menarik dan memuaskan. Dengan tampilan AR tersebut, 65% pembeli bahkan lebih condong untuk membeli produk.
2. Mencoba berbagai produk secara virtual
Pernahkah kamu mendengar istilah virtual try-on? Konsep tersebut memungkinkan pembeli untuk mencoba produk secara virtual layaknya mencoba secara langsung.
Inovasi tersebut terbilang menjanjikan karena dapat menjembatani celah antara dunia fisik dan virtual. Dengan menggunakan AR, virtual try-on dapat membantumu untuk mencoba produk fesyen virtual dalam dunia nyata.
Salah satu contoh yang menarik adalah brand GOAT yang memanfaatkan AR untuk membuat konsep virtual try-on untuk produk sneakers-nya. Dilengkapi dengan fitur tracking, pembeli hanya perlu mengunduh aplikasinya di iOS untuk mencoba model-model sneakers secara virtual sebelum membelinya.
Contoh lainnya datang dari retailer di California, Tenth Street Hats. Brand ini memasukkan pengalaman AR dalam halaman produk di e-commerce milik mereka yang memungkinkan pembeli untuk mencoba topi, baik itu dari perangkat mobile maupun desktop.
Menariknya, brand tersebut telah merasakan dampak dari hasilnya: engagement rate-nya bertambah hingga 52% dan pendapatannya pun melesat hingga 41,8%!
3. Tingkatkan pengalaman pembeli di toko
Dengan semakin banyaknya brand fesyen yang bermunculan, para pelaku bisnis fesyen perlu memutar otak dan berinovasi agar para pengunjung dapat merasa betah untuk lama-lama berbelanja.
Zara, retailer fesyen Spanyol yang telah dikenal di seluruh dunia, mengatasi tantangan tersebut di tahun 2018 dengan memanfaatkan AR dalam toko fisik mereka untuk menunjukkan model-model dengan tampilan berbeda.
Ditampilkan di 120 toko di seluruh dunia, pembeli dapat dengan mudah menggunakan smartphone atau perangkat mobile lainnya, lalu mengarahkannya kepada sensor di toko.
Setelahnya, pembeli dapat melihat model-model tersebut “langsung” di depannya dan mengetuk model untuk membeli pakaian yang dikenakannya.
4. Buat pergelaran busana secara virtual
Pernah bermimpi untuk menonton pergelaran busana tersohor secara langsung? Jangankan bicara soal ongkos yang tentunya tak sedikit, untuk mendapatkan kursi sebagai salah satu penonton pun pasti sangat sulit.
Namun, dengan adanya teknologi AR, kamu mungkin saja dapat segera mengabulkan impianmu! Karena kini banyak acara diselenggarakan secara daring, teknologi AR dapat hadir untuk membuat acara-acara, termasuk pergelaran busana, menjadi lebih hidup.
Pada tahun 2019, bekerja sama dengan HoloMe, London College of Fashion’s Innovation Agency (FIA) menjadi salah satu pionir dalam mengadakan pergelaran busana yang didukung dengan teknologi AR.
Penonton dapat menghadiri acara tersebut melalui smartphone dan melihat para model seolah-olah berjalan di lingkungan sekitar penonton.
Ingin menghadirkan teknologi AR di bisnismu? Hubungi kami di e-mail info@assemblrworld.com, dan kami akan membantu dengan senang hati! 😉
Assemblr percaya bahwa semua orang, termasuk kamu, bisa membuat dan menyajikan konten berbentuk augmented reality (AR). Dengan platform yang mudah digunakan, kamu bisa menggunakan Assemblr untuk berbagai kebutuhanmu. Unduh Assemblr sekarang, tersedia di App Store dan Play Store.