Bongkar Topik Koloid Bersama Content Designer Assemblr!
Ketika Anda melihat menu Topik dan menggunakannya untuk pembelajaran di kelas, Anda pasti memerhatikan visual dan materinya yang terlihat interaktif.
Namun, di balik itu semua, ternyata ada hal-hal yang berlangsung di dalamnya, lho. Mungkin saja Anda juga berpikir, “Apa saja, sih, prosesnya?”
Agar penasaran Anda hilang, Muhammad Hilmy, Content Designer kami, akan membongkar caranya membuat topik Koloid di Assemblr EDU! Menurutnya, topik ini juga salah satu topik terbaik yang pernah ia buat, lho.
Yuk, simak perbincangan kami dengan Pak Hilmy!
Halo, Pak Hilmy! Sebelum mulai membuat materi pembelajaran, hal apa, sih, yang nggak boleh kelewat?
Halo, halo! Tentunya, yang tidak boleh terlewat itu proses riset! Hal ini wajib dilakukan pertama kali sebelum Bapak Ibu guru mulai mengerjakan proyek. Pokoknya, hal ini sama pentingnya dengan meminum air di pagi hari setelah bangun tidur.
Dan karena ini tentang koloid, saya harus mencari tahu tentang materi ini, misalnya apa koloid itu dan cara kerjanya. Semuanya biasa dicari di internet—saya mencari berbagai macam sumber di sana.
Keren, Pak Hilmy! Memang kalau dilihat-lihat, materi pembelajaran buatan Pak Hilmy itu terlihat menarik, ya. Apa sih rahasianya?
Wah, terima kasih. He he he… Sebenarnya, kalau menurut saya, itu karena saya selalu explore visual yang mau saya tampilkan di pembelajaran.
Sebagai content designer, saya harus sesuaikan perspektif saya dengan murid-murid. Jadi, saya banyak, tuh, berpikir, “Apa, ya, yang membuat anak-anak tertarik untuk belajar?”
Agar bisa sampai sana, saya mencari referensi juga. Biasanya, saya cari referensi di Pinterest, Google, dan Behance.
Tapi, nggak sampai situ saja langkahnya. Langkah selanjutnya malah lebih penting, nih!
Apa, tuh? Boleh diceritakan, nggak?
Boleh, dong. Masa nggak boleh. He he he… Hal penting itu storyboard, sih. Karena saya harus mendesain pembelajaran, saya juga perlu menekankan pentingnya alur; tentang bagaimana kita mau menjelaskan materi.
Sebetulnya nggak hanya cerita, tapi juga tentang konsep dari pembelajaran itu sendiri. Saya harus menuangkan konsep koloid ini menjadi storyboard. Hal itu penting supaya saya nggak ketinggalan detail-detailnya.
Kalau saya pakai Adobe Photoshop, tapi di luar sana ada aplikasi-aplikasi yang pastinya mudah digunakan untuk Bapak Ibu guru.
Hmmm… oke, oke. Ada lagi, kah?
Ada, dong. He he he… Masih ada dua langkah lagi, nih. Mau tahu yang selanjutnya, nggak?
Tentunya, dong! Ha ha ha… Tentang estetika visualnya, bukan?
Hampir bener, kok! Sebenarnya, lebih ke kombinasi warnanya. Saya harus bisa mengombinasikan warna-warna agar enak dilihat untuk murid-murid.
Secara keseluruhan, hal yang membuat kita tertarik pastinya penampilan. Jadi, konsep itu juga harus diterapkan saat membuat materi pembelajaran.
Siap! Sudah paham, kok. Sekarang, berarti sisa satu langkah aja, nih. Iya, kan?
Betul banget! Terakhir itu bagian yang paling menyenangkan. Tapi, kadang juga buat pusing, sih. Ha ha ha…
Jadi, langkah terakhir itu adalah menyusun objek di Editor! Tentunya, saya juga harus atur supaya semuanya terlihat proporsional, terutama dari ukuran dan letaknya. Kita harus tahu objek atau informasi apa yang mau ditonjolkan.
Mantap! Terima kasih banyak ilmunya, Pak Hilmy. Ditunggu materi-materi pembelajaran keren lainnya buatan Pak Hilmy, ya!
Sama-sama, ya! Semoga saya bisa membantu Bapak Ibu guru juga. Kalau ada pertanyaan, boleh langsung ditanyakan ke tim kami di media sosial, ya. Pasti didengar, kok. 😉
Ingin buat pembelajaran jadi makin interaktif? Yuk, buat materi pembelajaran Anda di Assemblr EDU! Lebih nyamannya lagi, Anda juga dapat gunakan Assemblr Studio Web di layar desktop. Semoga akan ada banyak materi pembelajaran impresif ke depannya. 😉
Assemblr EDU percaya bahwa semua orang bisa menyulap pendidikan menjadi lebih menyenangkan dan interaktif dengan menggunakan teknologi augmented reality (AR). Tertarik untuk membuka berbagai peluang untuk kegiatan belajar Anda? Unduh Assemblr EDU sekarang, tersedia di App Store and Play Store!