Kilas Balik Peristiwa Sejarah Jelang Kemerdekaan Indonesia: Rangkuman Singkat
Tanggal 17 Agustus merupakan hari bersejarah dan istimewa bagi negara Indonesia. Bagaimana tidak; 17 Agustus 1945 adalah hari di mana presiden pertama Indonesia sekaligus Bapak Proklamator Indonesia, Ir. Soekarno, didampingi oleh wakilnya Dr. Drs. H. Mohammad Hatta, menyatakan kemerdekaan Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.
Tentunya, di balik hari bersejarah tersebut, ada peristiwa-peristiwa bersejarah yang harus dilalui sebelum akhirnya bangsa Indonesia dapat menyatakan kemerdekaannya.
Dalam rangka merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia hari ini, kita akan ajak kamu untuk kilas balik peristiwa jelang kemerdekaan Indonesia. Yuk, simak kisahnya!
Jepang menyerah pada Sekutu
Pada tanggal 26 Juli 1945, dalam pertemuan di Potsdam, Sekutu sudah memberi peringatan untuk Jepang menyerah tanpa syarat dan mengembalikan semua daerah pendudukannya. Namun, seruan tersebut tidak dihiraukan.
Akhirnya, pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, kota Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh Sekutu. Setelah penjatuhan bom tersebut, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Sekutu.
Perjanjian damai antara Jepang dan Sekutu dilaksanakan dan diresmikan pada 1 September 1945 di Teluk Tokyo — tepatnya di kapal USS Missouri. Tak hanya itu, menyerahnya Jepang tanpa syarat juga menandakan berakhirnya peristiwa Perang Dunia II.
Peristiwa Rengasdengklok
Pada saat itu, pemerintah Jepang melarang penduduk Indonesia mendengarkan radio luar negeri. Namun, berkat keuletan para pemuda Indonesia, berita bahwa Jepang menyerah kepada Sekutu akhirnya terdengar oleh seluruh penduduk Indonesia.
Kabar bahwa Jepang yang sudah menyerah kepada Sekutu membawa dampak besar pada Indonesia. Para pemuda dan tokoh Indonesia bergegas mempersiapkan proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Pada tanggal 15 Agustus, golongan muda mengadakan rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta. Rapat ini menghasilkan sebuah kesimpulan; bahwa kemerdekaan Indonesia adalah keputusan dari rakyat Indonesia.
Malam setelah rapat dilaksanakan, golongan muda mengutus Wikana dan Darwis untuk menemui Soekarno dan Hatta. Kedua pemuda tersebut meminta proklamasi kemerdekaan dilakukan pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun, permintaan tersebut ditolak
Akhirnya, golongan muda memutuskan untuk membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok guna menjauhkan mereka dari pengaruh Jepang. Setelah mereka diculik, Soekarno di hadapan Shodanco Singgih memutuskan untuk bersedia mengadakan proklamasi setelah ia kembali ke Jakarta.
Golongan tua dan golongan muda ikut menyepakati keputusan bahwa Proklamasi Kemerdekaan harus dilakukan di Jakarta oleh Soekarno selambat-lambatnya pada tanggal 17 Agustus 1945.
Perumusan teks proklamasi
Sepulangnya Soekarno dan Hatta dari Rengasdengklok, mereka bergegas menuju rumah Laksamana Maeda. Seluruh anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Miyoshi, dan Maeda, ada di rumah tersebut; sementara itu, para pemuda sudah menunggu hasil perundingan mereka di luar.
Setelah berbincang sebentar, Soekarno, Hatta, Sayuti Melik, Subardjo, dan Sukarni pergi ke sebuah kamar kecil dan berundung untuk membuat teks ringkas Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Pada saat itu, Hatta mendekatkan isinya dan Soekarno menuliskan naskahnya.
Setelah itu, Soekarno menyuruh Sayuti Melik untuk mengetik bersih naskah tulis tangan dari Soekarno. Peristiwa pengesahan naskah proklamasi ini menjadi peristiwa penting yang terjadi pada dini hari, Jumat tanggal 17 Agustus 1945 di rumah Laksamana Maeda.
Upacara pembacaan teks proklamasi
“Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05.” Saat itulah detik-detik bersejarah dimulai.
Soekarno dan Hatta keluar bersama-sama diiringi Fatmawati. Di depan sekitar 300 orang, Soekarno menyampaikan pidato secara singkat dengan berapi-api. Setelah itu, teks proklamasi dibacakan.
Setelah pembacaan naskah proklamasi, Soehoed, SK Trimurti, dan Latief mengibarkan bendera pusaka. Itu merupakan momen pertama di mana Merah Putih berkibar sendiri tanpa didampingi bendera lain.
Hari Kemerdekaan Indonesia bukan sekedar peringatan hari ulang tahun Republik Indonesia; hari tersebut juga merupakan bentuk penghargaan terhadap jasa-jasa pahlawan bangsa yang telah berjuang dan berkorban untuk bangsa ini. Dirgahayu Republik Indonesia! Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh. 🇮🇩
Assemblr EDU percaya bahwa semua orang bisa menyulap pendidikan menjadi lebih menyenangkan dan interaktif dengan menggunakan teknologi augemented reality (AR). Tertarik untuk membuka berbagai peluang untuk kegiatan belajar Anda? Unduh Assemblr EDU sekarang, tersedia di App Store and Play Store!