Simak 3 Macam Kegunaan AR di Bidang Pendidikan dan Pelatihan!

Assemblr Blog
5 min readMay 28, 2021

--

Saat ini, berbagai industri sedang mencari solusi yang dapat membuat kegiatan pembelajaran lebih efektif dan efisien secara digital. Generasi muda pun semakin akrab dengan berbagai teknologi, sehingga banyak sekolah dan perusahaan mulai menggunakan perangkat elektronik seperti tablet dan komputer untuk kegiatan pembelajaran maupun pelatihan.

Di Amerika Serikat, satu riset menunjukkan bahwa 87% mahasiswa jurusan pemasaran lebih tertarik untuk menghadiri kelas jika teknologi digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, 72% di antaranya pun merasa lebih semangat dan aktif berpartisipasi di kelas dengan adanya teknologi.

Di waktu yang sama, augmented reality (AR) pun menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Dengan adanya AR, bagaimana dan dari mana siswa belajar kemungkinan mengalami perubahan dalam beberapa tahun mendatang. Maka dari itu, AR sangat berpotensi untuk diterapkan dalam bidang pendidikan, mengingat 71% remaja berusia 16 hingga 24 tahun di Amerika Serikat telah memiliki smartphone.

Jadi, apa saja kegunaan AR di bidang pendidikan dan pelatihan? Yuk, cari tahu jawabannya di bawah!

  1. AR sebagai properti mengajar

Salah satu penggunaan AR yang paling sederhana dalam pendidikan ialah dengan memanfaatkannya dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Anda bisa menggunakannya di buku pelajaran agar kegiatan pembelajaran menjadi lebih inovatif dan interaktif untuk para siswa.

AR juga dapat menyulap kelas menjadi lebih menarik bagi para siswa. Anda bisa memberikan contoh dan menambahkan elemen permainan dengan visual yang interaktif. Alhasil, siswa akan lebih mudah mengingat informasi yang mereka pelajari.

Di antara banyaknya alternatif aplikasi, Anda bisa mencoba menggunakan Assemblr EDU. Aplikasi ini dapat membuat pembelajaran dalam bentuk AR sehingga kelas menjadi lebih interaktif dan menyenangkan. Ada ribuan objek 3D yang tersedia sehingga memungkinkan Anda membuat materi pembelajaran dengan mudah.

2. AR untuk lembar kerja dan pekerjaan rumah

Dengan adanya teknologi AR, siswa dapat mengerjakan tugas dan pekerjaan rumah dan mempelajari materi pembelajaran secara individual tanpa harus berinteraksi langsung dengan guru di kelas.

Banyak institusi pendidikan sudah menguji mengenai lembar kerja AR yang dapat dicetak. The International Society for Technological Education, contohnya, telah memberikan panduan mengenai pembuatan materi dan lembar kerja menggunakan AR.

Fenomena anak-anak dan remaja yang tak bisa lepas dari gadget sudah lazim terjadi. Namun, hal tersebut tidak selalu berarti buruk. Justru, Anda bisa memanfaatkannya sebagai sarana belajar yang lebih efektif dan menarik.

Dengan menggunakan AR, Anda dapat memunculkan informasi yang menarik dari buku pelajaran dan lembar kerja. Tentunya, siswa tidak akan merasa bosan saat belajar.

Setelah menerapkan AR dalam buku pelajaran, proses pembelajaran akan menjadi lebih sederhana dan mudah. AR sendiri lebih disukai daripada virtual reality (VR) karena penerapannya yang lebih praktis.

Untuk menghidupkan pelajaran menggunakan VR, Anda harus menggunakan alat bantu seperti headset, sedangkan untuk AR, Anda hanya membutuhkan sebuah aplikasi dan smartphone.

3. AR untuk pelatihan dan lingkungan laboratorium

Saat ini, banyak industri yang sudah memanfaatkan AR untuk menyimulasikan keadaan tertentu dengan lebih aman.

Sumber : Jasoren

Misalnya, mahasiswa kedokteran dapat mempelajari anatomi manusia secara mendalam tanpa harus menggunakan alat peraga fisik. Tak hanya itu, AR juga dapat memberikan lebih banyak kesempatan pelatihan bagi mahasiswa kedokteran dengan bantuan simulasi, seperti mempraktikkan operasi pada pasien secara virtual.

Industri luar angkasa juga menjadi salah satu yang paling pertama mengadopsi perkembangan teknologi. Teknologi seperti kacamata AR dan MR dapat membantu astronot mendapatkan instruksi secara virtual saat melakukan pemeliharaan stasiun luar angkasa.

NASA telah menguji Project Sidekick — sebuah proyek yang memberikan ilustrasi dan instruksi secara virtual menggunakan HoloLens saat anggota kru melakukan tugas yang kompleks.

Sumber: NASA

Selain itu, NASA menggunakan AR untuk membantu para ilmuwan mempersiapkan eksplorasi Mars. Para ilmuwan menggunakan HoloLens untuk berjalan mengelilingi permukaan, seolah-olah planet Mars berada di kantor mereka.

Sektor lain yang diuntungkan dari AR ialah sektor militer. Meskipun pelatihan merupakan kegiatan yang penting, nyatanya, seringkali sulit untuk melakukan pelatihan dan menempatkan mereka di satu lokasi spesifik.

Sumber: DVIDS

Maka dari itu, AR memungkinkan militer untuk menciptakan lingkungan yang diperlukan untuk melatih tentara. Hal Ini juga membantu menghemat ongkos perjalanan dan mengurangi biaya kebutuhan peralatan khusus. Tak hanya itu, sektor militer pun bisa mengurangi risiko kecelakaan saat melakukan pelatihan.

Beberapa tahun lalu, marinir AS juga telah menguji Augmented Immersive Team Trainer (AITT). Sistem ini dapat menambahkan efek dan objek virtual seperti kendaraan dan musuh ke dunia fisik. AITT juga membantu membuat pelatihan menjadi lebih mudah diakses dan hemat biaya.

Di bidang manufaktur, hasil studi dari Deloitte dan The Manufacturing Institute menunjukkan bahwa akan ada 2.4 juta posisi pekerjaan yang mungkin tidak terisi pada tahun 2018 hingga 2028 akibat dari kesenjangan keterampilan.

Untuk menghindarinya, salah satu hal yang bisa dilakukan adalah dengan mengembangkan pelatihan yang melibatkan karyawan. Dengan headset AR, peserta pelatihan dapat mendapat instruksi dan langsung berlatih secepat mungkin tanpa menghabiskan banyak waktu mempelajari teori.

AGCO merupakan salah satu pabrik besar pertama yang menggunakan teknologi seperti kacamata pintar dan AR. Para karyawannya menggunakan perangkat hands-free bernama Glass, dan terbukti bahwa waktu yang dibutuhkan perusahaan untuk melakukan inspeksi, produksi, dan pelatihan jadi berkurang.

Sedangkan untuk karyawan baru, AGCO juga menggunakan Glass untuk memberikan petunjuk yang dioperasikan melalui perintah suara dan juga tampilan gambar dan video.

Selain itu, perangkat ini juga dapat meningkatkan kolaborasi dengan memungkinkan karyawan melihat apa yang dilihat oleh rekan kerja mereka yang menggunakan Glass.

Perusahaan lain yang menggunakan teknologi AR untuk pelatihan adalah Siemens. Mereka menggunakan AR untuk membantu peserta pelatihan belajar mengelas.

Saat peserta berlatih melakukan simulasi pengelasan, mereka dapat melihat prosesnya di dalam layar, memungkinkan proses pelatihan jadi lebih efektif dan efisien.

Saat ini, perkembangan aplikasi AR di bidang pendidikan dan pelatihan semakin beragam. Maka dari itu, jika Anda tertarik untuk menerapkannya dalam kegiatan kelas atau sistem pelatihan perusahaan Anda, Anda dapat menggunakan aplikasi Assemblr dan Assemblr EDU.

Kedua aplikasi tersebut dapat Anda undah di App Store maupun Play Store, Yuk buat pelatihan dan kelas Anda jadi lebih menyenangkan!

Assemblr EDU percaya bahwa semua orang bisa menyulap pendidikan menjadi lebih menyenangkan dan interaktif dengan menggunakan teknologi augmented reality (AR). Tertarik untuk membuka berbagai peluang untuk kegiatan belajar Anda? Unduh Assemblr EDU sekarang, tersedia di App Store and Play Store!

--

--

Assemblr Blog
Assemblr Blog

Written by Assemblr Blog

Catch up on the latest news about Assemblr, augmented reality insights, educational tips, and the people behind our platform.

No responses yet