Survei Augmented Reality: Sejauh Mana Masyarakat Indonesia Tahu Mengenai Teknologi Augmented Reality?
Ketika Anda mendengar kata augmented reality, apa yang Anda pikirkan? Mungkin Anda akan berpikir mengenai permainan Pokémon GO yang menggemparkan seluruh dunia pada tahun 2017, atau filter selfie yang sering kita pakai di media sosial. Namun, jika Anda melihat lebih jauh, penggunaan augmented reality (AR) jauh lebih luas dibandingkan hal-hal tersebut saja.
Di tahun 2021, penggunaan teknologi augmented reality (AR) di Indonesia sudah semakin sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Bahkan, teknologi ini pun terbukti ampuh digunakan dalam berbagai bidang seperti kesehatan, pelatihan, pendidikan, militer, industri manufaktur, dan masih banyak lagi.
Pertanyaannya, apakah masyarakat di Indonesia sadar dan paham mengenai fakta tersebut? Sejauh mana mereka mengenal teknologi ini?
Untuk menjawab hal-hal tersebut, Assemblr telah mengadakan survei yang dibagikan secara acak kepada masyarakat Indonesia untuk menggali sejauh mana pengetahuan mereka mengenai teknologi augmented reality.
Para responden datang dari umur yang variatif (10 hingga lebih dari 40 tahun), serta latar belakang yang berbeda pula, seperti pelajar, mahasiswa, karyawan swasta, karyawan negeri, wiraswasta, dan pekerja lepas.
Berikut adalah hasil dari survei ini:
Ketika beberapa responden menjawab bahwa mereka tidak mengenal AR, kami memberikan contoh-contoh penggunaan AR, seperti beberapa cuplikan layar dari gim Pokémon GO dan filter selfie.
Hasilnya, mereka langsung menjawab bahwa mereka tahu teknologi AR. Dari sini, terdapat satu hal yang menarik: ada banyak orang yang ternyata telah menggunakan AR, tanpa mengetahui apa AR itu sebenarnya.
Selain itu, bias masyarakat yang umumnya menganggap bahwa orang tua kurang paham teknologi tidak terlihat melalui survei ini. Faktanya, semua orang yang menjawab bahwa mereka tidak tahu sama sekali mengenai AR, bahkan setelah melihat contoh-contoh pengaplikasiannya, berasal dari usia 18 hingga 25 tahun.
Sedangkan, meskipun lebih dari setengah (63%) responden di atas 40 tahun awalnya tidak tahu mengenai AR, pada akhirnya mereka pun paham mengenai teknologi tersebut. Bahkan, mereka telah menggunakannya untuk berbagai kebutuhan seperti gim dan hiburan.
Walaupun terdapat 81% responden yang merasa bahwa AR mudah digunakan dan diakses, masih ada pula yang merasa kesulitan dalam menggunakan dan mengakses AR. Sepertinya, perlu adanya edukasi yang lebih menyeluruh bahwa AR mudah digunakan, apalagi jika mereka telah menemukan platform AR yang tepat (contohnya Assemblr! 😆).
Secara keseluruhan, teknologi AR di tahun 2021 sudah cukup diketahui oleh masyarakat Indonesia. Bahkan tidak hanya sekadar mengenal, melainkan sadar akan penggunaannya, dan telah menggunakan AR untuk beberapa hal.
Seiring dengan perkembangan jaringan 5G, kami percaya bahwa pemanfaatan teknologi AR akan lebih luas, dan dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas pula. Namun, hal yang masih menjadi tantangan adalah bagaimana cara mengedukasi dan meyakinkan masyarakat bahwa AR bukan sekadar gimik belaka, melainkan bisa membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Assemblr percaya bahwa semua orang, termasuk kamu, bisa membuat dan menyajikan konten berbentuk augmented reality. Dengan platform yang mudah digunakan, kamu bisa menggunakan Assemblr untuk berbagai kebutuhanmu. Unduh Assemblr sekarang, tersedia di App Store dan Play Store.